10.05.2010

Jalan : CeRiTa SeBaTaNg PoKoK...

Ini kisah analogiku...Jalan- jalan Hidupku.

Dalam sebuah kampung terdapat sebatang pohon yang sangat besar, dahan-dahannya rendang, daun-daunnya kehijauan dan teguh akarnya. Letaknya pohon itu di atas bukit kecil yang sangat menghijau rumput-rumputnya. Pohon ini selalu mengadu, mengapa hanya dia sahaja yang berada disitu, mana rakan-rakannya yang lain. Setiap hari dia melihat pasangan burung hinggap didahannya. Saling hinggap mereka bergurau senda. Pohon besar mulai rasa semakin sepi. Dia tiada teman untuk bergurau apatah lagi pasangan untuk berkongsi hidup.

Satu hari telah datang seorang gadis perempuan kepada pohon besar. Ketika itu sedang hujan lebat, sangat lebat. Gadis itu hendak singgah berteduh. Pohon besar menyedari kehadiran gadis itu. Gadis itu duduk di akar perdu pohon besar. Sedang mengigil kesejukan. Oleh kerana terlampau sejuk gadis itu tertidur. Pohon besar kasihan melihat gadis itu. Lalu pohon besar mengoyang-goyangkan dahannya untuk meluruhkan daun-daunnya. Himpunan daun-daun pohon besar menutupi tubuh gadis itu. Maka, tidak sejuklah badan gadis itu. Niat pohon besar tidak mahu gadis itu kesejukan.

Keesokan harinya pohon besar dikejutka oleh satu suara. Rupanya gadis itu datan kepada pohon besar.

"Pohon besar, terima kasih kerana berikan aku tempat berteduh semalam " Kata gadis itu.

"Sama-sama"Balas pohon besar.

Hendak dijadikan cerita, gadis itu sering mengunjungi pohon besar. Ketika panas dia berteduh dibawahnya, ketika rumahnya kekurangan kayu api pohon besar memberikan ranting dan dahannya untuk dijadikan kayu api. Pohon besar semakin hari semakin sayang akan gadis itu. Kata pohonn besar setiap kali melihat gadis itu pulang ;

"Alangkah baiknya jika aku dapat hidup bersama-samanya, tapi aku sebatang pohon, dia manusia. Mana mungkin"

Suatu hari gadis itu datan kepada pohon besar, dia bertanya pohon besar apa makna cinta, apa makna sayang dan rindu.

"Maaf gadis, aku tidak mengerti semua itu, aku bukan seperti kamu" Sedangkan hati pohon besar sedang berat dilanda gelisah akan kasih pada gadis itu.

Sejak hari itu pohon besar tidak lagi dikunjungi gadis itu lagi, hidupnya mulai sepi. Daun-daun didahannya semakin melayu kerana musim luruh akan tiba.

Selesai musim luruh, musim sejuk bakal melanda. Pohon besar masih tidak dapat kunjungan dari gadis itu. Resah setiap kali melihat bayang datang dari arah sana namun semuanya hampa. Musim sejuk semakin kuat melanda, daun-daun pohon besar semakin tiada. Hanya tinggal batang dan sedikit dahannya yang masih kekal. Pohon besar semakin sedih melihat akan keadaan dirinya.

Sedang pada satu malam , hujan beserta angin kuat sedang melanda kampung itu. Sedang pohon besar itu menahan akarnya dari tercabut dia menyedari bahawa ada bayang-bayang manusia sedang berjalan kearahnya. Rupanya gadis itu datang bersama-sama nya karung guni yang kosong. Pohon besar betanya

" Mengapa kau kesini dalam waktu hujan dan ribut sebegini ? "

"Aku perlukan pertolongan kamu " kata gadis perlahan

"Apa yang aku dapat bantu ? " Balas pohon besar.

"Aku perlukan kayu api untuk memasak, SUAMIKU sedang sakit dirumah" katas gadis dengan nada sedih.

"Aku tiada lagi dahan atau ranting yang elok untuk dijadikan kayu api, lihat sahaja keadaanku" kata pohon besar.

"Pohon besar... aku..aku... merayu kepada kamu" kata gadis itu menangis teresak-esak.

Oleh kerana tidak sanggup melihat orang yang disayanginya menangis, lalu pohon besar membiarkan angin kuat menumbangkan dirinya. Kemudian gadis itu mengutip kayu api yang merupakan hasil cebisan bahagian pohon besar. Gadis itu berlalu pergi tanpa berkata apa-apa.

Pohon besar terbaring kaku di atas bumi, sedang dia melihat orang yang disayanginya pergi buat kali terakhir. Kasihan pohon besar, sanggup berkorban demi kekasih gelapnya..

Jalan-jalan walau tak logik tapi ada makna beb cerita nih...

No comments:

Blogger news

Blogroll